1.3.a.7. Demonstrasi Kontekstual – Visi Guru Penggerak
Tugas Modul 1.3
Nama CGP : Budidoyo
Pendamping : Ambar Silowati
Fasilitator : Titik Umiyati
Mitra belajar siapa saja, kapan saja, dimana saja
Tugas Modul 1.3
Nama CGP : Budidoyo
Pendamping : Ambar Silowati
Fasilitator : Titik Umiyati
Hal yang saya percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum mempelajari modul 1.1 (Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional – Ki Hajar Dewantara)
Sebelum membaca dan mempelajari modul 1.1 pada pelatihan calon guru penggerak ini saya percara murid dan pembelajaran di kelas saya baik-baik saja. Mereka belajar dengan disiplin, mengerjakan tugas dengan baik, dan bisa menamatkan pendididikannya di SD dengan nilai yang baik serta mendapatkan sekolah yang lebih tinggi sesuai dengan keinginnannya. Namun informasi dari teman-teman guru, dimata siswa saya guru yang galak, disiplin, dan tidak bisa diajak bercanda. Jika saya tidak ada karakter mereka banyak yang berubah, sehingga guru yang menggantikan merasa kewalahan. Dari sana saya berpikir bahwa ada masalah dengan siswa dalam kelas saya. Ada hal tersembunyi yang belum saya kupas. Saya merasa kecewa, atas anggapan sebagian besar siswa tersebut. Karena sebenarnya yang saya inginkan mereka disiplin dan rajin belajar, sehingga bisa menamatkan pendidikannya dengan baik dan membanggakan orang tua.
Setelah saya merefleksi, mungkin saya terlalu keras sehingga mereka tidak memiliki dorongan dari dalam dirinya sendiri untuk belajar menjadi lebih baik, namun karena rasa takut ditegur atau dibina oleh guru. Namun saya mempunyai sebuah keyakinan bahwa kedisiplinan yang saya tanamkan akan membuahkan hasil dikemudian hari.
Dalam proses pembelajaran di kelas sudah menerapkan model-model pembelajaran yang berpusat pada anak seperti inkuiri, discovery learning, kooperatif dan lain sebagainya, namun belum begitu sering mengingat materi yang padat serta persiapan untuk ujian kelulusan siswa kelas 6. Dalam hati merasa harus melakukan perubahan, namun di sisi lain takut kalau nilai siswa menurun dan mengecewakan orang tua.
Perubahan dari pemikiran atau perilaku saya setelah mempelajari modul 1.1 (Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional – Ki Hajar Dewantara)
Perubahan dari pemikiran atau perilaku saya setelah mempelajari modul 1.1 ini adalah sebagai berikut :
Semboyan Ki Hajar Dewantara yang sangat bengitu melekat di benak saya adalah “Ing ngarsa sung tulodo, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani”. Apabila hakikat dari semboyan ini benar-benar di implementasikan dengan baik dan benar oleh diri kita, maka akan memberikan dampak positif bagi diri kita sendiri dan generasi bangsa yang akan datang.
Ing ngarso Sung Tulodo, ketika di depan memberi teladan. Hakikat dari semboyan yang pertama ini mengajak kepada guru, bahwa guru harus mampu memberikan contoh yang baik dan benar bagi siswanya, baik sikap, perbuatan maupun pola pikirnya. Apalagi seorang guru dalam kurikulum 2013 juga dituntut untuk membentuk siswa yang salah satu kompetensi intinya dapat Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Oleh karena itu, apabila guru memberikan teladan yang baik dan benar, maka perilaku siswa akan menjadi baik juga, bahkan mereka bisa jadi lebih baik dari pada kita. Dengan kata lain, seorang guru merupakan public figure yang akan dijadikan panutan siswanya, maka guru harus memiliki akhlak yang luhur.
Ing Madyo Mangun Karso, ketika di tengah memberikan semangat. Hakikat dari semboyan yang kedua ini mengajak kepada para guru, bahwa para guru haruslah berada di antara siswanya, dengan kata lain guru juga sebagai teman bagi siswanya. Dengan demikian, para guru dengan leluasa membimbing dan memberikan inspirasi kepada anak didiknya. Sehingga tercipta suasana belajar yang kondusif dan nyaman bagi mereka.
Tut Wuri Handayani, ketika di belakang memberikan daya kekuatan. Hakikat dari semboyan yang ketiga ini mengajak kepada para guru untuk selalu memberikan arahan yang baik dan benar dalam kemajuan belajar siswanya. Oleh karena itu para guru dapat memotivasi anak didiknya untuk lebih giat dalam belajar. Dengan demikian, mereka merasa selalu diperhatikan dan selalu mendapat pikiran-pikiran positif dari diri gurunya. Sehingga mereka selalu memandang ke depan dan tidak terpaku pada kondisinya saat ini.
Ketiga semboyan ini saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Sebagai contoh, seorang guru memiliki tanggung jawab untuk menanamkan nilai-nilai pada siswanya. Dalam hal ini guru tidak hanya begitu saja mendorong dan mengarahkan siswanya untuk mengikuti nilai-nilai tersebut, tetapi guru juga harus memberikan contoh bagaimana nilai-nilai tersebut tertanam di dalam dirinya. Selain memberi contoh, guru juga harus mengarahkan nilai-nilai tersebut di tengah-tengah siswa dan memberi motivasi mereka untuk bertindak agar sesuai dengan nilai-nilai tersebut.
Ada satu semboyan lagi yang sangat melekat pada diri kita, yaitu Asih, Asah dan Asuh. Asih adalah mengasihi anak secara psikis agar terbentuk karakter atau jiwa yang saling menyayangi terhadap sesama. Asah adalah menajamkan intelektual atau pola pikir anak agar menjadi manusia yang cerdas dan pintar secara intelektual. Asuh adalah pemeliharaan anak secara fisik agar sehat dan kuat jasmaninya
Dalam proses “menuntun”, anak diberi kebebasan namun pendidik sebagai ‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang ‘pamong’ dapat memberikan ‘tuntunan’ agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar.
Sebagai seorang guru hal yang segera diterapkan agar kelas saya mencerminkan pemikiran Ki Hajar Dewantara adalah :
Berikut ini adalah ilustrasi Filosofi KPemikiran Ki Hadjar Dewantara. Poster ini merupakan tugas Modul 1.1.a.7 untuk Calon Guru Penggerak
Microsoft sebagai salah satu raksasa IT, sadar atau tidak sadar telah menjadi bagian dari hidup kita. Ketika kita membuka laptop/ komputer/ HP…hampir semua menggunakan produk Microsoft. Dimulai dari Windows XP, Vista, & dan terakhir Windows 8 (dalam proses rilis)
Salah satu produk lagi dari microsoft adalah “Microsoft Learning Suite” (Saya singkat MLS saja biar mudah, tapi bukan Major League Soccer …lho..). Apa itu? MLS adalh sekumpulan aplikasi yang dirangkum oleh microsoft dalam satu aplikasi. Aplikasi-aplikasi tersebut berguna untuk saya khususnya sebagai pendidik. Adapun aplikasi tersebut di bagi menjadi beberapa kelompok, yaitu :
A. Buat, yang berisi:
1. Galeri Foto
2. Kodu game Lab
3. Movie Maker
4. Auto College
5. Photosynth, dll
B. Kolaborasi, terdiri dari:
1. Docs untuk Facebook
2. LIve Messenger
3. Aplikasi Web office, dll
C. Penelitian dan Pembelajaran, yang terdiri dari:
1. Matematika 4
2. Teleskop Dunia
3. Add.in Kimia untuk word, dll
D. Mengajar, yang terdiri dari:
1. Toolkit untuk guru inovatif
2. Generator Lembar KErja
3. Ruang kelas interaktif, dll
Itu sekilas materi “One Day Workshop” Matematika bersama Microsoft Indonesia di P4 TK Matematika Yogyakarta. Bagi yang berminat materi tersebut bisa mengunjungi saya di SDN 1 Klirong, Kec. Klirong, Kab. Kebumen dengan membawa sekeping DVD kosong (Tidak usah membawa gula, teh dan kopi, apalagi rokok, karena saya tidak merokok…he…he…he…)
Soalnya mau tak upload koneksi internetnya lemot, besar filenya 1,5 GB lebih…setahun mungkin baru selesai….
Alkhamdulillah setelah melalui proses yang sebenarnya cukup mudah, akhirnya terpilih menjadi salah satu peserta “One Day Workshop Matematika bersama Microsoft Indonesia”. Peserta workshop dari berbagai wilayah di Indonesia yaitu sejumlah 35 peserta. Mulai dari Aceh sampai Sulawesi. Dalam workshop ini disampaikan beberapa aplikasi buatan Microsoft yang akan dipergunakan untuk pembelajaran Matematika khususnya…sampai sejauh ini belum banyak yang saya serap karena baru dimulai..Tunggu info selanjutnya setelah saya mengikuti kegiatan ini sampai selesai
Sesuai rapat panitia ISF UPT Dikpora Unit Kec. Klirong pada hari Rabu, 6 Juni 2012, telah di sepakati hal-hal sebagi berikut:
1. UPT Dikpora Unit kecamatan klirong akan mengadakan seleksi ISF tingkat kecamatan
2. Peserta Guru : Setiap SD mengirim 1 orang guru untuk cabang Matematika dan 1 orang guru untuk cabang IPA.
3. Peserta Siswa : Setiap SD mengirim 2 siswa untuk cabang Matematika dan 2 siswa untuk cabang IPA. Boleh putra/ putri/ campuran
4. Makalah dikirimkan tanggal 20 Juli 2012 kepada Sdr. Budidoyo, Guru SDN 1 Klirong. Makalah yang dikirimkan berupa printout dan softcopy (CD)
5. Seleksi akan diadakan tanggal 23 Juli 2012
Lain-lain: Nama-nama peserta guru sudah ditentukan dari UPT, namun demikian seleksi ini terbuka untuk seluruh guru yang ada di UPT Klirong.
Selamat berlomba.
Berikut ini contoh makalah ISF yang dapat bapak/ ibu download sebagai referensi. Namun demikian bapak/ ibu tetap harus memedomani Juklak/ Juknis ISF th 2012, karena contoh ini disusun berdasarkan juklak ISF 2009, walaupun sistematikanya tidak jauh berbeda,
Lama tidak posting di blog.
Beberapa waktu terlena dengan sihir Facebook, walaupun tidak suka dengan update status. Hanya chating saja.
Hari ini kembali ngeblog, semoga bisa konsisten. Terutama akan kembali menulis. Apapun!!!
TOT KKG Guru Pemandu SD dimulai tanggal 8 sampai 12 Juli 2011. Peserta sejumlah 168 dari kabupaten Kebumen, Cilacap, Purworejo, Kab.Magelang dan Kota Magelang. Materi dapat didownload disini.
1. Instrumen EDS
HASIL LOMBA GURU,KS,PENGAWAS TK/SD/MI,SMP/MTs, SMA/MA,SMK/MAK | ||||
DAN GURU PLB BERDEDIKASI TINGKAT PROPINSI JAWA TENGAH | ||||
TAHUN 2011 | ||||
TINGKAT | JUARA | GURU | KEPALA SEKOLAH | PENGAWAS |
TK | I | Rembang | Semarang | Surakarta |
II | Blora | Pati | Sukoharjo | |
III | Cilacap | Kota Salatiga | Kab.Semarang | |
SD | I | Pekalongan | Kendal | |
II | Kudus | Karanganyar | ||
III | Jepara | Kota Semarang | ||
SMP | I | Rembang | Pati | Sukoharjo |
II | Banyumas | Purworejo | Pati | |
III | Kendal | Banjarnegara | Rembang | |
SMA | I | Kota Semarang | Purworejo | Banyumas |
II | Pati | Tegal | Kab.Semarang | |
III | Kota Tegal | Surakarta | Karanganyar | |
SMK | I | Kendal | PLB BERDEDIKASI | I. Kendal |
II | Kab.Semarang | II. Semarang | ||
III | Kudus | III. Kudus |
LPMP Jawa Tengah;15 Juni 2011 diadakan sosialisasi perlindungan hukum profesi guru bagi seluruh peserta pemilihan guru, KS, Pengawas TK/SD/SMP/SMA/SMK dan Guru PLB berdedikasi